ANTROPOLOGI
KELOMPOK 2 :
Ketua : Ali Amran (1720403022)
Anggota :
1. Delta Oktanti (1710403003)
2. Yesi Eka Putri (1710403019)
3. Nurul Choirunnisa (1720403030)
4. Anna Martina (1730403036)
5. Imelda Putri Damayanti (1730403049)
17 PUS A
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS UIN RADEN FATAH PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah Antropologi.
Tak lupa kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wahyu Andripani, M.Hum selaku dosen pengasuh mata kuliah Antropologi dan Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat kami butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Aamiiin.
Palembang, 24 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………….………………………...…... 1
Daftar isi ……………………………………………………….…………………………….... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………….………………..................................... 3
1.2 Pertanyaan Penelitian ………………………….……………………............................... 4
1.3 Tujuan Penenlitian …………………..………………………........................................... 4
1.4 Metode Penelitian ……………………………………………………………………...... 4
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Gaya Hidup …………………………………………………………………..................... 5
Upaya Mengatasi Dampak Dari Budaya Asing ……………………...………................... 7
2.3 Kepribadian ……………………………………………………………………………….. 9
BAB III Hasil dan Pembahasan
3.1 Gaya Hidup Mahasiswa ……………….………………………………………….…...… 10
3.2 Dampak Budaya Asing…………………..…………………………………………...….. 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….....…… 12
4.2 Saran …………………………………………………………..…………………...…..… 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...…... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Kita harus mengakui bahwa manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang lain bahkan untuk urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan orang lain untuk membantu kita.
Menurut KBBI “Terpelajar” adalah telah mendapat pelajaran di sekolah
Menurut KBBI gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat
Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial.
Moderisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, tetapi keaadan ini seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang besar dan kaya unsure budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh, atau mungkin bisa dikatakan “tercemar”, oleh corak budaya asing yang lebih mementingkan individualisme, formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens bahwa dampak moderisasi itu ada yang positif dan negative.
1.2 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana cara berpakaian mahasiswa di UIN Raden Fatah Palembang?
Bagaimana cara mahasiswa untuk tidak terjerumus ke dalam budaya asing yang merugikan?
Bagaimana cara mahasiswa berbicara dengan orang lain?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari pertanyaan penelitian di ata, maka tujuan dan manfaat penelitian yang dapat disimpulkan adalah:
Mengetahui cara berpakaian yang baik saat kuliah
Mengetahui cara mahasiswa untuk tidak terjerumus ke dalam budaya asing yang merugikan
Mengetahui cara berbicara yang baik kepada orang lain
1.4 Metode Penelitian
Pengertian metodologi penelitian banyak ditulis oleh pakar diantaranya Narbuko dan Achmadi (2012) yang menulis “metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Makalah ini menggunakan metode wawancara.
Metode Wawancara
Menurut Faisal (1990) ada dua alas an untuk memakai teknik wawancara, yaitu
Dengan wawancara peneliti akan dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dean dialami subjek penelitian, tetapi juga apa yang tersembunyi jauh didalam diri subjek penelitian tersebut (explicit know ladge)
Apa yang dinyatakan peneliti kepada informan bisa mencapai hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan juga masa mendatang.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Gaya Hidup
Gaya hidup sangat berkaitan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin canggih dan majunya teknologi, sering berdampak dengan gaya hidup yang dijalani. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negative bagi yang menjalaninya. Gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana dia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktunya. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian. Kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia. Sering juga disebut sebagai cara seseorang berfikir, merasa dan berpersepsi. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya hidup dan kepribadian saling berhubungan. Kepribadian merefleksikan eksternal dari karakteristik tersebut, yaitu perilaku seseorang. .
Gaya hidup seseorang menunjukkan pola hidup seseorang yang diperlihatkan dalam kegiatan. Gaya hidup seseorang mencerminkan keseluruhan kepribadian orang tersebut dalam pergaulan danga lingkungannya. Gaya hiduplah yang menggambarkan keseluruhan pola bertindak dalam pola interaksi seseorang yang mempunyai cirri psikologis. Dan dikuatkan lagi oleh Kotler pengertian gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekpresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinterqaksi dengan lingkungannya.
Macam-Macam Gaya Hidup
Macam-macam gaya hidup meliputi:
Gaya hidup mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergtantung mutlak kepada sesuatu yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk mencapai tujuan.
Gaya hidup modern
Di zaman sekarang ini yang serba modern dan praktis, menuntut masyarakat untuk tidak ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam bidang teknologi. Banyak orang yang berlomba-lomba ungin menjadi yang terbaik dalam hal pemahaman teknologi.
Gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk dijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaaan dan lingkungan yang sehat.
Gaya hidup hedonis
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang dengan keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Gaya hidup hemat
Gaya hidup hemat bukan proses mengurangi konsumsi, hidup hemat adalah mengurangi konsumsi saat ini guna dapat mengonsumsi lebih banyak di masa depan. Hidup sesuai kemampuan lebih tepat daripada hidup hemat. Hidup sesuai dengan kemampuan juga bukan hidup boros.
Gaya hidup bebas
Gaya hidup merupakan gambaran bagin setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Dalam arti lain gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya.
Apalagi para remaja yang berada dalam kota Metropolitan. Mereka cenderung bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini. Tentu saja, mode yang mereka tiru adalah mode dari orang barat. Salah satu contoh gaya hidup para remaja yang mengikuti mode orang barat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah “Berpakaian”. Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengikuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih menyedihkan, distasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode orang barat. Otomatis bukan hanya remaja Metropolitan saja yang mengikuti mode tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada dalam perkampungan atau pedalakman. Sebagian b esar remaja Indonesia belum dapat memfilter budaya tersebut dengan baik. Jadi, pengaruh negatiflah yang timbul dari dalam diri remaja itu sendiri.
Namun, sebagian remaja Indonesia kemudian meniru atau mengikuti mode orang barat tanpa memfilternya secara baik dan tepat. Dan mungkin itu akan berakibat buruk bagi generasi penerus kita nanti.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari arti yang diidolakan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengangaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.
Upaya Mengatasi Dampak Dari Budaya Asing
Untuk mengatasi pengaruh budaya asing, khususnya untuk membentengi remaja dari pengaruh negative diperlukan keterlibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama, budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.
Peran pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya disetiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam seminggu saja. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang studi agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut, setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar dihadapan siswanya.
Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui proker organisasi keagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melaolui proker organisasi keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Peranan Orang Tua dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Peran orang tua sangat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah dalam bergaul.
Selain peranan-peranan dari pihak tertentu, upaya unuk mencegah atau menghilangkan dampak negatif dari budaya asing juga dapat dilakukan dengan cara sbagai berikut
Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) bangsa Indonesia
Memperkuat Nasionalisme (Kesadaran Nasional)
Berpegang teguh pada norma-norma sosial
Menjunjung nilai-nilai budaya Indonesia
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja) misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa factor, yaitu factor internal dan eksternal.
Faktor internal, yaitu factor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negative dan tidak bisa dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal.
Faktor eksternal, yaitu factor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan remaja tersebut. Misalnya, pergaulan dan media massa.
Teknologi yang berkembang pada era globalisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.
Masuknya budaya asing ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh budaya yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsure budaya asing yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya asing, maka kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan yang cukup akan pengaruh budaya asing, mampu memfilterisasi dampak masuknya budaya asing ke Indonesia, serta norma dan ideology yang kuat.
Psikografik
Konsep yang terkait dengan gaya hidup dalah Psikografik. Psikografik adalah suatu instrument untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Psikografik analisis biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan mereka, pekerjaan dan aktifitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan (graph) psikologis konsumen (psyco). Psikografik adalah pengukuran ku7antitatif gaya hidup, kepribadian dan demografik konsumen. Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, intrest, opinion),yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen
Kepribadian
Pengertian kepribadian
Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikophisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (Innerpsychological characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi respons individu terhadap lingkungannya (stimulus) secara konsisten.
Karakteristik Kepribadian
Kepribadian menggambarkan perbedaan individu
Karena karakteristik dalam diri yang membentuk kepribadian individu merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena memungkinkan kita untuk menggolongkan orang kedalam berbagai kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.
Kepribadian menunjukkan konsisten dan berlangsung lama
Suatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak, hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supaya sesuai dengan produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha menarik perhatian kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui sifat-sifat relefan yang menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen yang bersangkutan. Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka sering sangat bervariasi karena berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkungan, dan situasional yang mempengaruhi perilaku.
Kepribadian dapat berubah
Kepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju kedewasaan secara berangsur-angsur.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gaya Hidup Mahasiswa
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup Mahasiswa
Kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu dimiliki oleh seseorang, terutama mahasiswa merupakan calon ilmuwan. Kemampuan ini bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, walaupun pada dasarnya secara alamiah manusia dapat berbicara. Namun, kemampuan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan atau bimbingan yang intensif.
Berdasarkan penelitian kami, dikalangan mahasiswa UIN Raden Fatah, seringkali terjadi kesulitan berinteraksi pada saat pertama kali bertemu. Karena adanya perubahan lingkungan, situasi ini menyebabkan pembicara harus berbicara formal dan sopan agar lawan bicara tidak merasa tersinggung. Tetapi, jika sudah megetahui kepribadian masing-masing mahasiswa akan menggunakan bahasa informal kepada mahasiswa lain. Lain halnya ketika didalam suatu forum diskusi maupun didalam kelas, mahasiswa dituntut harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Factor selanjutnya yang mempengaruhi gaya hidup adalah cara berpakaian. Di UIN Raden Fatah mahasiswa diharuskan untuk berpakaian yang sopan sesuai dengan syariat Islam. Seperti, mahasiswa laki-laki tidak boleh menggunakan celana ketat atau jins melainkan menggunakan celana dasar dan memakai baju kemeja ataupun baju koko. Sedangkan mahasiswa perempuan diharuskan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh, seperti gamis, long dress, kemeja yang tidak ketat dan menggunakan rok panjang.
Faktor lain adalah make up. Mahasiswa UIN Raden Fatah diperbolehkan menggunakan makeup tetapi, jangan yang berlebihan. Berdasarkan penelitian kami, rata-rata mahasiswa UIN Raden Fatah menggunakan makeup walaupun hanya sedikit seperti bedak bayi agar terlihat lebih fresh dan tidak kusam, bahkan sebagian laki-laki juga menggunakannya.
Dampak Budaya Asing
Globalisasi sebagai salah satu factor penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia, akan menimbulkan dampak-dampak terhadap budaya Indonesia. Dampak-dampak tersebut tidak semuanya baik dan cocok bagi budaya Indonesia, tetapi akan menimbulkan berbagai dampak yaitu positif dan negative. Dampak positif antara lain adalah ilmu pengetahuan, cara berpikir kritis, rasional, dan menghargai waktu dari budaya asing dan akibat dari pertukaran unsure positif antar Negara dapat melengkapi dan memperkaya budaya Indonesia. Sedangkan dampak negative dari pengaruh budaya luar adalah bergesernya norma dan nilai moral masyarakat.
Masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang telah ditetapkan. Terbukti dengan adanya peyimpangan perilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti kenakalan remaja.
Berdasarkan penelitian kami, beberapa mahasiswa ada yang terpengaruh dengan budaya asing seperti gaya berpakaian, cara merias diri (makeup). Hal ini disebabkan oleh lingkungan dan media massa. Melalui media massa arus globalisasi cepat sekali masuk ke Indonesia dan sangat mudah untuk mengakses media tersebut, seperti intagram, youtube, dll.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah kami bahas dalam makalah ini dapat dapat ditarik beberapa kesimpulan
Gaya Hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari manusia yang menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang social
Ada beberapa factor yang mempengaruhi gaya hidup mahasiswa seperti, cara berinteraksi, cara berpakaian dan cara merias diri (makeup).
Saran
Mahasiswa harus bisa membedakan cara berkomunikasi dengan orang lain misalnya dengan dosen, teman maupun orang yang lebih tua
Mahasiswa harus tau situasi dan kondisi saat memilih pakaian yang harus digunakan
Cara mengatasi dampak budaya asing yang merugikan mahasiswa adalah dengan memperbanyak wawasan ilmu, menjauhi lingkungan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena mahasiswa adalah masa depan bangsa dan Negara.
Mahasiswa harus lebih pintar lagi dalam menggunakan media sosial karena dari situ arus globalisasi sangat mudah dan cepat diakses
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Syukri Albani Nasution dkk.Februari 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar Jakarta:PT.Rajagrofindo Persada.Hlm 50
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/ajar.html , diakses jam 09:34 Rabu 18 Oktober 2017
https://kamuslengkap.id/kamus/kbbi/arti-kata/gaya-hidup/ , diakses jam 11:39 Rabu 18 Oktober 2017
http://www.kompasiana.com/alisa/mahasiswa-dan-gaya-hidup_550e724aa33311a32dba8371/ , diakses jam 10:54 senin 16 Oktober 2017
Ibid, hlm 31
Yad Mulyadi, dkk, Panduan Sosiologi, (Jakarta: Yudistira,2012), hlmn 23
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), Hlm 1
Drs. Saiful Amur, M.Pd, Metodologi Penelitian Pendidikan (IAIN Raden Fatah Press, 2005), Hlm 98
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2004) hlmn. 56
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian (Jakarta : Prentice Hall, 1997) hlmn. 159
Putu Sadhvi Sita, Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia di Kalangan Remaja, (Surabaya: Institut Teknologi 10 November Surabaya, 2013), Hlmn 16
Atik Catur Budiati, Op.Cit., Hal 49
Atik Catur Budiati, Sosiologi Kontektual, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlmn 52
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta,2001. Hlm 58-59
Nugroho J.Setiadi, Op.Cit., hlm 60
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, Cet 1, Edisi 2, 2011, hlm 38-39
Mansyur Maslich, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)hlmn 3
Idianto Muin, Op. Cit., hlmn. 26
Komentar
Posting Komentar